Kita semua tahu Angka kelahiran wanita didunia cenderung melebihi angka kelahiran laki-laki dan tentunya juga di Indonesia. maka secara teori apabila dipasangkan (nikah) antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan baik di dunia maupun di Indonesia akan terjadi selisih. Dan Selisih ini bisa terjadi karena banyaknya wanita yg tidak dapat lagi dipasangkan dengan pria. Lalu bagaimana solusinya? Apakah poligami bisa menjadi solusi mengatasi ketimpangan ini? Sebagian orang berpendapat, poligami atau memiliki istri ke-2, ke-3 dan ke-4 itu boleh saja. Asalkan pelakunya mengerti aturan poligami yang baik dan benar,” baik” disini dalam artian pernikahannya sesuai aturan syariat dan tidak bermaksud mendzolimi istri-istri yang ia nikahi. Dan jika kita Berbicara tentang poligami tentu saja pembahasannya akan sangat luas sekali. Untuk yang pro poligami pasti setuju jika pria memiliki istri lebih dari satu, namun untuk yang kontra poligami bukanlah solusi malah akan menambah masalah. Nah sahabat salam, kemarin kita pernah membahas apakah seorang wanita jika di takdirkan Menjadi istri Kedua bisa Bahagiakah? Jawabnya “bisa” semua tergantung cara menyikapinya. Dan Menurut saya poligami itu hendaknya mampu menyadarkan, memberi rasa syukur dan memberikan arti sesungguhnya dari kesabaran, ketulusan, keikhlasan dalam sebuah hubungan. Setiap tindakan memiliki resiko. Berpoligamipun memiliki kelebihannya dan ada kekurangannya. Kita akan berbicara dan melihat dari sisi pandang perempuan, apakah ada kelebihan dan kekurangan menjadi istri pertama, dan apakah ada kelebihan dan kekurangan juga ketika menjadi istri kedua?
Kelebihan dan kekurangan menjadi istri pertama : Kelebihan : Jika istri pertama ikhlas di poligami maka ia akan mendapatkan pahala yang banyak, mendapat pembelaan dari orang sekitar karena mereka menganggap istri pertamalah yang terdzolimi, lebih awal mengenal suami dan berjuang bersamanya membangun pernikahan, menjadi perempuan yang pertama yang di cintai oleh suami. Sudah punya tempat di hati keluarga suami dan kerabatnya.
Kekurangan : Merasakan beratnya hati ketika harus menyadari dan mengikhlaskan suami berbagi hati dengan perempuan lain, beban mengurus rumah dan anak-anak menjadi lebih besar karena waktu suami ada di rumah menjadi berkurang, pemberian nafkah otomatis akan terbagi, munculnya stigma istri pertama tidak bisa menjaga suami dan tidak bisa memberikan kebahagiaan sehingga suami menikah dengan perempuan lain.
Sedangkan kelebihan dan kekurangan menjadi istri kedua :
Kelebihan : biasanya di awal awal pernikahan waktu suami ada di sisi kita lebih banyak daripada waktu bersama istri pertama, jika kita bersikap baik dan memberikan pelayanan lebih pada suami akan mudah mencuri perhatiannya, terkadang istri kedua merasa lebih di cintai di banding istri pertama.
Kekurangan : mendapat label buruk dari masyarakat sekitar sebagai perebut suami orang. Tidak bisa banyak menuntut dan mengatur suami karena jika itu di lakukan suami akan cenderung kepada istri pertama, jika istri kedua belum di karuniai anak biasanya akan di bandingkan dengan istri pertama.
Itulah kelebihan dan kekurangan ketika kita ditakdirkan menjadi istri pertama dan ketika di takdirkan menjadi istri kedua. Sahabat salam.. ketika kita di takdirkan menempati posisi tersebut di atas kita harus banyak koreksi diri dan memperbaiki segala kekurangan yang ada.
SEBUAH FAKTA MENCENGANGKAN:
Kenikmatan Seksual Adalah Program Pikiran Bawah Sadar, Demikian Pula Sebaliknya... Dan Saya Akan Mengajarkan Pada Anda Bagaimana Mengendalikan Program Pikiran Bawah Sadar Tersebut!
PERHATIKAN VIDEO INI DAN LIHAT DAHSYATNYA KUASA PIKIRAN BAWAH SADAR!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kelebihan dan Kekurangan Ketika Menjadi Istri Pertama dan Istri Kedua"
Posting Komentar